bisa makan yang layak, tidak makan nasi aking lagi, tidak makan beras murah, tidak meminta-minta tetangga seperti dulu. Aku ingin melihatmu sekolah, menaikkan derajat kita, agar kamu tidak menjadi orang bodoh seperti ibu. Kamu bekerja dengan amat terhormat, dipandang orang, tidak dihina kiri kanan. Itulah harapan Ibu berani untuk menantang lautan bekerja di tempat yang panas ini, dimana watak orang-orangnya Ibu tidak mengerti. Ibu tau negeri kita kaya, Nak…saat Ibu melihat negeri dimana ibu bekerja semuanya padang pasir, tidak sesubur tanah kita. Tidak seindah tanah kita, orang-orangnya tidak seramah orang kita yang gemar menolong, yang bisa guyub dan murah senyum. Tapi Ibu harus hadapi ini Nak, sebuah negeri yang amat gelap, tidak ibu mengerti bagaimana mereka bersikap agar ibu bisa membayar uang sekolah yang semakin hari semakin mahal. Tapi kejadian itu membuat Ibu berada disini, pada sebuah penjara yang gelap dan tiap hari menanti kapan Ibu akan ditebas kepalanya. Sekarang Ibu baik-baik saja disini, entah esok, entah kemudian waktu. Semalam ibu berdo’a andai saja kepala Ibu ditebas, Allah swt akan membalas kebaikan, Allah swt akan membalasnya dengan memakmurkan Indonesia, jika makmur Nak, masa depan bangsa kita tidak akan lagi terhina seperti Ibu, menjadi Babu di negeri orang, dihinakan derajatnya, dihinakan rasa kemanusiaannya. Sekolah bisa gratis, kesehatan gratis tidak seperti waktu nenekmu meninggal kita tidak punya apa-apa lagi buat biaya kesehatan, makanan tidak mahal. Semoga Ibu adalah yang terakhir dikorbankan di negeri ini, dikorbankan karena Ibu miskin………….. Sekarang sudah malam Nak, Ibu tidur dulu. Ada hal yang ibu sukai ketika akan tidur, ibu berdo’a akan mimpi senang, karena hanya tidur ibu merasa bisa keluar dari penjara berjeruji ini, melepaskan ketakutan ibu saat kepala ibu ditebas. Sudah ya, Nak…..semoga kau baik-baik saja disana, maafkan Ibu bila tidak lagi mampu mengirimkan uang untuk makan dan sekolahmu. Ibu doakan engkau akan bahagia. Salam Ibumu
artikel terkait:
Judul Arikel Surat Seorang Wanita Kepada Anaknya Menunggu Kepalanya Dipancung………..
Oleh Fahmi Aziz pada |4:25 AM .
Deskripsi dari artikel Surat Seorang Wanita Kepada Anaknya Menunggu Kepalanya Dipancung………... Rating: 5
Oleh Fahmi Aziz pada |4:25 AM .
Deskripsi dari artikel Surat Seorang Wanita Kepada Anaknya Menunggu Kepalanya Dipancung………... Rating: 5
No comments:
Post a Comment